Kamis, 29 Desember 2011

Larangan Keluarga Pasek Tutuan


Pada suatu massa di sebuah desa terjadi suatu keanehan di Lingkungan sebuah keluarga. Keluarga tersebut bernama keluarga Pasek Tutuan. Keanehan yang terjadi di keluarga ini terjadi jika keluarga ini memakan buah timbul. Karena setiap memakan buah timbul terjadi sebuah keanehan pada bagian tubuh keluarga ini, maka dilaranglah keluarga Pasek Tutuan agar tidak memakan buah timbul. Hal ini telah diwarisi secara turun-temurun oleh keluarga Pasek Tutuan. Kepercayaan akan mitos yang diwarisi oleh Keluarga Pasek Tutuan bahwa keturunannya tidak boleh memakan buah timbul berawal dari sebuah kejadian yang dialami oleh leluhurnya terdahulu.
Cerita ini berawal dari sebuah kejadian yang dialami oleh seorang ibu dari leluhur Keluarga Pasek Tutuan jatuh ke dalam sumur, karena tidak ada yang mengetahui ia jatuh ke dalam sumur ia meninggal di dalam sumur tersebut. Setelah peristiwa jatuhnya ibu tersebut ke dalam sumur, sebuah keajaiban terjadi dari dalam sumur tempat ibu tersebut jatuh tumbuhlah sebatang pohon. Pohon yang tumbuh dari dalam sumur ini adalah pohon timbul. Pohon timbul yang tumbuh tersebut merupakan penjelmaan dari ibu yang jatuh ke dalam sumur.
Hari demi hari  berganti, pohon timbul yang tumbuh dari dalam sumur berbuah. Karena tidak ada yang mengetahui bahwa pohon timbul ini adalah penjelmaan ibu tersebut, maka keturunan ibu tersebut memetik buah timbul itu dan memasaknya. Nah, buah timbul  yang sudah dimasak ini kemudian dimakan oleh Keluarga Pasek Tutuan. Setelah memakan buah timbul tersebut, terjadilah suatu keanehan pada salah satu bagain tubuh keluarga Pasek Tutuan.  Keanehan yang terjadi pada bagian kepala keluarga ini adalah tumbuhnya benjolan pada kepala Keluarga Pasek Tutuan setelah memakan buah timbul.
Keluarga Pasek Tutuan mengira hal itu sebagai suatu kebetulan saja. Untuk membuktikan kebenaran tersebut, bertanyalah keluarga ini pada orang sakti. Setelah ditanyakan kepada orang sakti, barulah mereka mengetahui bahwa buah timbul yang mereka makan adalah penjelmaan dari ibu mereka. Oleh karena itu, siapapun dari keturunan keluarga Pasek Tutuan yang memakan buah timbul akan mengalami kejadian yang aneh yaitu tumbuh benjolan seperti buah timbul pada bagian kepalanya.
            Dari kejadian yang dialami tersebut, maka berjanjilah Keluarga Pasek Tutuan bahwa mereka tidak akan memakan buah timbul sampai keturunan mereka yang selanjutnya. Apabila ada keturunan mereka yang memakan buah timbul akan terjadi hal yang sama yaitu tumbuh benjolan di kepala. Sampai saat ini, larangan memakan buah timbul masih dipercayai oleh Keluarga Pasek Tutuan.
(Ni Luh Nopianti/0912011038)

18 komentar:

  1. share sejarahnya juga dong... mksudnya sejarah awal pasek tutuan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. tutuan ini sebenarnya pasek apa arya? membingungkan saya,,

      Hapus
    2. Ampura .... tutuan adalah arya wangsa dari keturunan brahmana wangsa.... dimana keturunan dari empu baradah ..menurunkan mpu siwa gandu menurunkan brahmana keling moksa dibali ...... itu lah .... hub saling berhubungan antara keturunan id dang hyanh dwijendra , manik angkeran dan arya tutuan..jadi bukan pasek

      Hapus
    3. Coba di telusuri lagi ceritanya beda dan orangtua juga beda menceritakan kalo di besakih pedarmaan d mna,,pasek apa arya

      Hapus
    4. Tapi mayoritas orang menyebutnya pasek tetuan

      Hapus
  2. Semeton Tutuan Bukit Buluh Gunaksa itu berdasarkan lintihan prasasti, hasil penelusuran pustaka dan napak tilas penglingsir Tutuan didapatkan bahwa Tutuan adalah Trehing Ida Dalem Mangori,Ida Dalem Mangori adalah consultan dari Ratu Raja Putri yang memerintah di kerajaan kalingga pada suatu masa yang bernama Dyah Empu Ati/Wati.Karena Sang Raja Putri Dyah Empu Wati/Ati adalah seorang raja putri yang masih bujang sedangkan Ki Mangori juga Perjaka,maka mereka sepakat menikah dengan mengambil gelaran Dalem Mangori dan memerintah bersama Sira Raja Putri Dyah Empu Wati/Ati.Dari Pernikahan beliau lahirlah seorang putri yang selanjutnya bernama Ratu Mangori,ratu Mangori Selanjutnya menikah dengan sira Arya Kanuruhan dan menurunkan trehing Brang Singa,Tangkas Lan Pangeran Pegatepan.Ida dalem Mangori juga mempunyai istri seorang gadis yang diberinya nama Ni Berit Kuning,yaitu gadis yang beliau pungut dulunya dari hutan Kalingga dibawah pohon pisang dan mempunyai puta yang bernama I Mantri.Karena Imantri adalah beribu seorang Brit Kuning,maka untuk menggantikan kedudukan Ayahhanda Dalem Mangori dan Dyah Empu Wati/Ati kelak maka I Mantri diadopsi oleh Dyah Empu Wati/Ati sebagai putranga dengan di ganti nama bernama I Satrya Wangsa.Demikian ceritranya I Mantri Kini Bernama I Satrya Wangsa karena diadopsi oleh Ayahnya sendiri dengan ibu baru bernama Diah Empu Wati/Ati.
    Dalan ceritra yang sama tersebutlah Ni Dyah Brit Kuning ibunya I Mantri Satrya Wangsa berbuat kesalahan besar di Puri Kalingga,sehingga di asingkan dihukum di tengah Hutan belantara.Setelah I Matri( Satrya Wangsa) beranjak dewasa dan mengetahui hal ini,maka I Mantri ( Satrya wangsa) lantas memohon untuk menemui Ibu kandungnya sebelum iya dinobatkan menggantikan sebagai raja Kalingga.Hal ini di setujui Raja Dalem dengan syarat tidak menghaturkan sembah kepada Ibunya Ni Dyah Brit Kuning Karena kesalahannya dulu dan kini sudah dicerai dan di buang ke hutan Kalingga.Ki Satrya Wangsa /i Mantri mengiyakan,nahmun ketika bertemu Ibundanya Ditengah Hutan kalingga dala pengasingan tyada kuasa rasanya Seorang anak tidak berbakti pada Ibunda yang melahirkannya sehingga Ki Satrya Wangsa Menyembah Ibunya Ni Dyah Brit Kuning yang menyebabkan kepanikan ibunya dan terjatuh ke dalam sumur yang selanjutnya tumbuh dari sumur itu sebuah POHON TIMBUL dan diatas pohon bertengger seekor burung Tuuu tuuu.
    Hal ini selanjutnya menyebabkan Ki Satrya Wangsa DIHUKUM dengan mengembalikan derajatnya dan tidak boleh menggantikan POSISI ayahnya menjadi Raja Kalingga dan di BERI NAMA I MANTRI TUTUAN.Secara geneologi cening Matri Tutuan tidah boleh melupakan asal usulmu sebagai keturunan Raja meskipun Kini Sudra Wangsa karena menyembah Ibu Kandung Yang Sudah dihukum pengasingan dan sosod keturunan.
    Ida Dalem Mangori adalah Putra Dari Ida DALEM SEGENING,bedakan dengan Dalem Seganing Raja Gelgel Klungkung diabad 16 an,sebab I Dalem SEGENING adalah nama Jabatan dari Ida Mpu SIWA GANDHU setelah diangkat Maha Patih di Kerajaan di Kintamani dari Raja Bali yang Memperistri ni Kang Cing Wi gadis cina.
    Sedangkan Ida Mpu Siwa Gandhu Alias Dalem Segening adalah Putra tertua dari Mpu Baradah,dan adiknya bernama Emp Bahula yang menurunkan Dalem Di Bali dan juga Danghyang Nirartha yang menurunkan Sira Ratu Perandha dan Ida Bagus,Dayu dijagat ini.sedangakan Ida Empu Siwa Gandhu meninggalkan SEMETON TUTUAN dunia.
    Jadi Jelaskan dimana ASALNYA TREHING TUTUAN itu?
    Untu keperluan konsultasi silahkan dengan Pinanditha Jro Mangku Ketut Gede Semara Jana,SH di tlp 081239192221, Facebook Page Pinanditha Jro mangku Ketut Gede Semara jana,SH,email AnggaSemara@Gmx.com, klik www.tutuanbali.16mb.com , www.tourdibali.16mb.com , theguideofbali.16mb.com SriGaneshaBaliTourNc.16mb.com ,
    Trimakasih.

    BalasHapus
  3. Jadi soroh tutuan termasuk arya apa bukan atau punya nama sendiri? Dan klu di besakih pedharmannya namanya apa?

    BalasHapus
  4. Secara genneologi masih keturun dalem.
    Tetapi secara aturan ide dalem sudah mengeluarkan arya wangsa dari keluarga kerajaan. Bagaimana kira kira baiknya...?

    BalasHapus
  5. Numpang nanya bos...
    Apakah pasek tutuan boleh menikah dgn psek lainya??
    Dan menurut isu yg saya dngar..jikalau psek tutuan menikah dgn psek lainnya maka akan terjadi rmah tngga yg kurang harmonis..dan rezeki serat aapkah benar boskuh??numpah tanya aja

    BalasHapus
  6. Lalu..jika pernikahan kawitan Arya dengan Tutuan bagaimana ya jadinya?
    Apakah boleh?

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Maaf matu tanya istri saya dari tutuan saya dari tangkas.seperti yang di jelaskan katanya kalau wanita dari trah tutuan menikah dengan trah lain wajib menghaturkan banten basan tamba ke pura bukit buluh gunaksa.dan sementara kakek dari istri saya bilang katanya hanya dari warga tangkas yang bebas dan tidak kena banten basan tamba.apakah itu benar apa tidak biar saya tau mohon pencerahan nya. Suksma

    BalasHapus
  9. Ring pura bukit buluh gunaksa sane pinaka pura kawitan semeton tutuan kasungsung taler ida betara prasasti lan babad tutuan, semeton sane makayunang mangdene tatas uning turmaning tatas patut parindikan sapasire lan sekadi sapunapi Tutuan punika rarisan rauh ke pura bukit buluh gunaksa utawita dados taler ngrauhin kantor sekretariat kepengurusan Maha Semaya Ki Mantri Tutuan ring gunaksa utawi ngerauhin pengurus Maha Semaya Ki Mantri Tutuan ring masing2 kabupaten utawi kecamatan se bali Pastika sampun jagi pacang dilayani dengan baik lan pastika sampun kaicen informasi sane patut.suksma

    BalasHapus
  10. Warga tutuan ini pasek ya bukan arya ,soal aku dri perantauan sumatra

    BalasHapus
  11. Apakah arye kanuruhan boleh makan buah timbul pak

    BalasHapus
  12. Tyang dari keturunang IDA DALEM SEGENING..
    Mempersunting istri dari keturunan IDA DALEM MANGORI/TUTUAN,,
    Apakah tyang wajib ngaturang basan tamba ke pura bukit buluh gunaksa..??
    Tyang mohon pecerahanya...
    SUKSMA

    BalasHapus
  13. Mau tanya jika kawitan tiruan dengan kawitan tangkas memangnya apa yg bakal terjadi,apakah benar hubungannya tidak akan harmonis??

    BalasHapus